%0 Conference Paper %B Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia %D 2013 %T Kajian Kandungan Tembaga Pada Udang Penaeid Yang Tertangkap Di Perairan Segara Anakan Cilacap %A Bayu Widiyanto %A Moh Husein Sastranegara %A Ismangil %K akumulasi %K pencemaran %K Segara Anakan Cilacap %K tembaga %K udang Penaeid %X Kawasan Segara Anakan Cilacap sangat penting dalam mendukung upaya konservasi ekosistem mangrove. Fungsinya yaitu sebagai feeding,spawning, dan nursery ground dari beberapa komoditas perikanan termasuk udang Penaeid. Kegiatan di sekitarnya berkontribusi dalam pencemaran logam berat yang akan mengakibatkan penurunan kualitas air dan gangguan kehidupan udang Penaeid. Penelitianbertujuan untuk mengetahui kandungan tembaga pada air, sedimen, dan udang yang ada; serta menganalisis hubungan antara kandungan tembaga pada air, sedimen, dan udang di Segara Anakan Cilacap. Metode penelitian yang digunakan adalah survei secarapurposive sampling padaenam stasiun dengan tiga kali ulangan selama bulan Februari-April 2013. Pengukuran kandungan tembaga menggunakan alat berupa Atomic Absobtion Spectrophotograpy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan tembaga di air berkisar antara 0,003-0,012 mg/l. Nilainya masih di bawah kadar maksimum yang dipersyaratkan (kelas II pada PP No.82/2011) sebesar 0,02 mg/l. Kandungan tembaga pada sedimen berkisar antara 4,90-9,39 mg/kg. Nilainya masih di bawah baku mutu yang dipersyaratkan (Canadian Council of Minister of the Environment) sebesar 18,7 mg/kg. Jenis udang yang tertangkap pada penelitian seperti udang jahe (Metapenaeus monoceros), udang putih/jerbung (Penaeus merguiensis), udang dogol putih (P.indicus), udang windu/tepus (Penaeus monodon), udang windu laut(P.semisulcatus). Kandungan tembaga pada udang berkisar antara 5,29-18,90mg/kg. Nilainya masih di bawah baku mutu yang dipersyaratkan (The Current State Food Standart Regulation) sebesar 30 mg/kg pada makanan hasil laut. Peningkatan kandungan tembaga diair seiring dengan yang ada di sedimen (r = 0,185). Demikian pula,peningkatan kandungan tembaga di sedimen seiring dengan yang ada di udang (r = 0,112), sehingga proses akumulasi logam berat telah berlangsung karena udang telah dewasa. Secara umum, kandungan tembaga yang terdapat di daerah perairan yang kurang bermangrove lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perairan yang bermangrove. %B Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia %I 2013 %C Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia %G eng