%0 Conference Paper %B Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia %D 2013 %T Tanggap Beberapa Aksesi Kentang Hitam (Solenostemon rotundifolius (Poir.) J. K. Morton TerhadapTingkat Pemberian Air pada Fase Pertumbuhan dan Produksi %A Fauzia Syarif %K kentang hitam %K Klefa imut 25 %K Klefa imut 6 %K Nganjuk %K Sangian %K tingkat pemberian air %X Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui Tanggap Beberapa Aksesi Kentang Hitam(Solenostemon rotundifolius (Poi r.) J. K. Morton Terhadap Tingkat Pemberian Air pada Fase Pertumbuhan dan Produksi. Cekaman air mencerminkan ketahanan suatu tanaman terhadap kondisi keterbatasan air untuk tumbuh dan berkembang. Tujuan percobaan adalah mendapatkan pertumbuhan dan produksi aksesi kentang hitam yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Penelitian dilakukan selama enam bulan mulai dari stek batang bibit sampai produksi di Rumah Kaca Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong Science Center. Penelitian disusun secara Acak Lengkap Faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama aksesi kentang hitam yakni Nganjuk, Klefa imut 6, Klefa imut 25, dan Sangian. Faktor kedua tingkat pemberian air : pemberian 250 ml; pemberian 500 ml dan pemberian 750 ml. Penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, lebar tajuk, bobot basah biomas, bobot basah umbi , jumlah umbi, panjang umbi, diameter umbi dan analisa proksimat setiap aksesi pada perlakuan masing-masing tingkat pemberian air. Hasil penelitian menunjukkan tanaman paling tinggi ( 32,56 cm) dan tajuk terlebar ( 78,22 cm) terdapat pada aksesi Nganjuk. Tingkat pemberian air terbaik untuk tinggi dan lebar tajuk terdapat pada pemberian air 500 ml/2 hari . Produksi umbi terbanyak, umbi terpanjang dan diameter terbesar dihasilkan pada aksesi Klefa imut 25 berturut-turut 209,67 g/tanaman; 5,08 cm/umbi dan4.10 cm/umbi diikuti Klefa imut 6 dan aksesi Nganjuk. Tingkat pemberian air paling rendah 250 ml/2 hari, meningkatkan kandungan protein sampai 12.16 % pada aksesi Sangian dan tingkat pemberian air paling banyak 750 ml/2 hari menghasilkan kandungan lemak dan karbohidrat tertinggi berurutan 1,37 % ; 75.13 % pada aksesi Nganjuk %B Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia %I Fakultas Biologi Unsoed %C Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia %G eng