TY - CONF T1 - Polimorfisme rs1805034 Gen Rank (Receptor activator of nuclear faktor kappa B): Hubungannya Dengan Osteoporosis Pada Wanita Pascamenoapause Di Bekasi Indonesia T2 - Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia Y1 - 2013 A1 - Luluk Yunaini A1 - Dwi Anita Suryandari A1 - Elza Ibrahim Auerkari A1 - Linda Kusdhany A1 - Mala Kurniati KW - osteoporosis KW - pascamenopause. KW - RANK AB - Osteoporosis seringkali dihubungkan dengan perubahan hormon yang dialami oleh wanita pascamenopause. Perubahan hormon ini dapat meningkatkan proses osteoklastogenesis. Receptor activator of nuclear faktor kappa B (RANK) merupakan protein yang memiliki peranan penting dalam osteoklastogenesis, yaitu sebagai reseptor faktor diferensiasi osteoklas. Peningkatan produksi osteoklas akan memicu peningkatan proses resorpsi tulang, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kerapatan massa tulang. Banyak penelitian yang melaporkan bahwa penurunan kerapatan massa tulang dipengaruhi oleh faktor genetik. Sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui distribusi frekuensi genotip dan alotip RANK serta hubungan polimorfisme RANK terhadap resiko osteoporosis pada wanita pascamenopause. Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian analitik observasi yang melibatkan 210 wanita pascamenopause, 105 wanita kelompok osteoporosis dan 105 wanita lainnya kelompok normal. Analisis genetik dilakukan dengan menggunakan teknik PCR-RFLP sedangkan diagnosis osteoporosis ditegakkan dengan menentukan nilai T-Score yang diukur menggunakan dual energy X-ray absorptiometry (DXA). Selanjutnya data dianalisis menggunakan Chi-Square dengan asumsi kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian memperlihatkan distribusi frekuensi genotip rs1805034 pada wanita pascamenopause di Bekasi adalah 5,71% genotip CC, 36,10% genotip CT dan 58,10% genotip TT. Sedangkan distribusi frekuensi alotipnya adalah 23,81% untuk alotip C dan 76,19% untuk alotip T. Pada populasi wanita pascamenopause di Bekasi Indonesia genotip tertinggi adalah TT sedangkan terendah adalah CC, untuk alotipnya tertinggi alotip T dan terendah alotipnya adalah C. Kelompok osteoporosis memiliki distribusi frekuensi genotip CC sebesar 6,67%, CT 34,29% dan TT 59,05%, sedangkan kelompok normal memiliki distribusi frekuensi genotip CC 4,76%, CT 38,1% dan 57,14%. Distribusi frekuensi alotip baik kelompok osteoporosis maupun normal untuk alotip C sebesar 23,81% dan T sebesar 76,19%. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan menghasilkan nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi genotip dan alotip RANK (rs1805034) tidak berbeda bermakna pada populasi wanita pascamenopauseia. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa SNP pada gen RANK (rs1805034) tidak berhubungan dengan resiko osteoporosis pada wanita pascamenoapause di Bekasi Indonesia. JF - Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia PB - Fakultas Biologi Unsoed CY - Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia ER -