@conference {232, title = {Hubungan Kekerabatan Kultivar Talas berdasarkan Karakter Morfologi pada Masyarakat Suku wayer Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat}, booktitle = {Internatiomal Symposium on Indonesian Biodiversity}, year = {2013}, publisher = {Faculty of Biology, Jenderal Soedirman University}, organization = {Faculty of Biology, Jenderal Soedirman University}, address = {Purwokerto, Central Java, Indonesia}, abstract = {Papua memiliki wilayah biogeografis yang luas dan berperan dalam distribusi tumbuhan. Ekologi Papua mempengaruhi sistem mata pencaharian masyarakat . Kelompok masyarakat lokal Papua di daerah dataran rendah umumnya bertani dan masih secara tradisional. Pengembangana sumber pangan pokok lokal menjadi dasar bagi ketahanan pangan. Talas sebagai makanan pokok lokal masyarakat lokal suku Wayer Kabupaten Sorong Selatan menjadi prioritas utama pertanian masyarakat. Sejalan dengan permasalahan ini, maka penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui cara pengenalan kultivar talas berdasarkan pengetahuan masyarakat suku Wayer (2). Mengetahui keragaman kultivar talas yang dibudidayakan masyarakat suku Wayer. Metoda penelitian yang digunakan adalah survey eksploratif yang dianalisis secara deskriftif dan osservasi morfologi dianalisis secara klustering dengan bantuan program NTSYS-pc version 2.2 untuyk data keragaman kultivar talas. Dari hasil pen elitian didapatkan sebagai berikut: (1). Masyarakat suku Wayer mengenal 9 kultivar talasa yang dibedakan berdasarkan varian warna umbi. Hubungan kekerabatan fenetik, berdasarkan 116 karakter tipe tanaman, morfologi damn ekologi menunjukkan adanya variasi organ vegetatif yang cukup tinggi. Dari semua karakter hanya 18 karakter yang invariant.Dari dendogram yang terbentuk diketahui bahwa seluruh kultivar yang diamati membentuk dua kelompok utama . Kelompok pertama terdiri dari 6 kultivar bete (Colocasia esculenta ) dan kelompok kedua terdiri dari 3 kultivar keladi (Xanthosoma sagittifolium). Hasil analisis fenetik menunjukkan bahwa kultivar awiyah mboh (keladi putih) dan awiyah safe (keladi ungu/hitam) memiliki tingkat kemiripan sebesar 56\%.}, keywords = {Keragaman, Kultivar Talas, Suku Wayer}, author = {Ani Y Waromi and Rosye H R Tanjung and Lisye Iriana Zebua} }