@conference {111, title = {Cendawan Mikoriza Arbuskula pada Clidemia hirta dan Melastoma affine di Taman Wisata Alam Telaga Warna}, booktitle = {Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia}, year = {2013}, publisher = {Fakultas Biologi Unsoed}, organization = {Fakultas Biologi Unsoed}, address = {Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia}, abstract = {Harendong merupakan tumbuhan indikator untuk lahan yang masam. Pada lahan masam mikoriza arbuskula dapat membantu tumbuhan dalam penyerapan nutrisi. Harendong berbulu (Clidemia hirta) dan harendong tidak berbulu (Melastoma affine) yang tumbuh di hutan kawasan Taman Wisata Alam Telaga Warna diamati apakah bersimbiosis dengan cendawan mikoriza arbuskula (CMA). Adanya mikoriza arbuskula ditentukan dengan mewarnai akar menggunakan zat warna biru tripan. Selain itu, spora CMA yang ada pada tanah rhizosfer diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan semua akar tumbuhan berasosiasi dengan CMA. Jumlah spora CMA yang berhasil diisolasi dari rizosfer Clidemia hirta ialah sebanyak 78 spora dan Melastoma affine sebanyak 13 spora. Spora dari kedua rizosfer tumbuhan diidentifikasi sebagai Acaulospora scrobiculata, Glomus etinucatum, dan G. geosporum.}, keywords = {Acaulospora, Clidemia hirta, Glomus, harendong, Melastoma affine, mikoriza arbuskula}, author = {Dwi Retno Ningsih and Maryan Desi Wiranti and Rina Hapipah and Irwina Eka Deraya and Agustin Wydia Gunawan} }